Peradaban Kuno dan Peradaban Modern di Museum Probolinggo
Melintas di Jalan Suroyo di pusat kota Probolinggo, ada pemandangan yang cukup menarik perhatian. Di antara rimbunnya pepohonan yang menaunginya, tampak sebuah pesawat terbang terpajang di halaman yang luas di depan sebuah bangunan. Selain itu juga terdapat pajangan tank dan loko kuno . Semua pajangan benda itu ternyata benar-benar asli dan masih terawat dengan baik.
Pesawat, tank dan loko Itu adalah sebagian dari koleksi Museum milik pemerintah daerah Probolinggo, Jawa Timur. Selain untuk menarik perhatian pengunjung, adanya pajangan pesawat, tank dan loko kuno itu juga diharapkan bisa menjadi land mark baru di Kota Probolinggo.
Walau museum Probolinggo yang berada pusat kota ini masih berusia belia karena baru diresmikan pada tgl 15 Mei 2011 oleh Wali Kota Probolinggo HM. Buchori, namun kehadirannya cukup menarik perhatian banyak pengunjung.Terbukti dari banyaknya pengunjung setiap harinya yang datang ke museum ini sebagai tempat wisata alternatif di Probolinggo
Di museum yang bangunannya bergaya bangunan jaman kolonial Belanda inilah kita bisa mengetahui sejarah, peradaban dan benda-benda tentang Probolinggo di masa lampau.Di samping itu juga terpajang koleksi benda-benda peradaban modern lainnya.
Pesawat udara itu jenis pesawat Nomad N-22 bernomor P-830. Merupakan hibah dari TNI Angkatan Laut dan dulunya digunakan sebagai kendaraan patroli maritim. Sebagai benda koleksi ,pesawat buatan Australia tahun 1982 dan dibeli pada tahun 1997 ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebaharian dan dapat menjadi ‘ Landmark ‘ baru di kota yang berjulukan Kota Mangga itu.
Pesawat jenis pengintai dengan kapasitas penumpang sebanyak 13 orang dan dapat terbang 50 feet di atas permukaan laut itu dipasang tanpa mesin di landasan setinggi 5 meter . Pesawat Skuadron Udara 800 itu sudah tidak dfungsikan lagi karena jam terbangnya sudah habis sejak tahun 2007.
Selain itu juga sudah dicat ulang dengan warna abu-abu. Karena itu, meski sebenarnya merupakan pesawat bekas, tampilan pesawat yang berbobot 4,5 ton itu tampak seperti baru.
Tak jauh dari kolekasi pesawat udara itu, ada koleksi kendaraan militer lainnya berupa tank panser buatan Jerman yang dulunya digunakan oleh Marinir. Tank ini tampilan dan kondisinya juga cukup bagus. Sayang pagar besi sebagai pembatasnya terpasang cukup tinggi dan lebar sehingga cukup menghalangi pandangan mata pengunjung untuk melihat sosok tank itu secara lebih jelas.
Yang juga menarik, di areal taman museum ini juga terdapat lokomotif uap kuno. Lokomotif itu bertahun 1906 dan bermerek Orenstein & Koppel .Sebelumnya digunakan di Pabrik Gula Wonolangan, Dringu, Kab Probolinggo.
Melihat begitu berharganya ketiga benda yang dipajang di tempat terbuka itu , alangkah baiknya jika pihak museum membuat bangunan peneduh bagi pesawat, tank, dan lokomotif uap itu untuk melindunginya dari terpaan panas dan hujan secara langsung.
Melangkahkan kaki memasuki bangunan museum, di bagian depan museum terpajang koleksi museum berupa anjungan (gazebo ) dari kayu , dua patung singa dan perahu tambangan kuno yang dulunya digunakan sebagai moda transportasi air di probolinggo.
Sayang untuk koleksi benda museum yang berada di dalam ruangan tidak diijinkan memotret. Tapi "Bejonya" saya ada beberapa foto di dalam ruang :D "alhamdulillah"
Memasuki ruangan pertama museum ada koleksi mata uang RI pada jaman perjuangan, alat musik kecapi dan sandal kuno yang digunakan oleh wanita China tempo dulu, kapak perunggu, relief kayu, permainan tradisional, foto sejarah probolinggo, buku liturgi dan naskah kuno .
No comments:
Post a Comment